Beranda > Aksi Nyata > Paket Modul 2 > 2.2.k Aksi Nyata
Durasi: 0 JP
Moda: Penugasan Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus:
Membagikan pemahaman tentang implementasi pembelajaran sosial dan emosional dengan 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan sekolah, dan penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah dan serta merefleksikannya.
Berikut adalah pertanyaan panduan yang dapat Bapak/Ibu gunakan:
Apa yang Bapak/Ibu lihat dalam proses tersebut? (Peristiwa)
Apa yang Bapak/Ibu rasakan sehubungan dengan proses yang Anda alami? (Perasaan)
Apa hal yang bermanfaat dari proses tersebut? (Pembelajaran)
Apa umpan balik yang Anda dapatkan? (Pembelajaran)
Apa yang ingin Anda perbaiki atau tingkatkan agar ini berdampak lebih luas? (Penerapan)
Aksi nyata saya dalam mengimplementasikan Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah melalui pengintegrasian PSE ke dalam praktik pembelajaran. Saya melakukan kegiatan kesadaran penuh (Mindfulness) di awal pembelajaran melalui aktivitas kesadaran akan lingkungan sekitar dengan meminta murid untuk menengok teman di samping kiri dan kanan, serta depan belakang. Aktivitas ini diaharapkan dapat membantu menciptakan momen ketenangan dan kesadaran di kelas. Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini di antaranya adalah:
1. Kesadaran Ruang
Aktivitas ini membantu murid menyadari ruang sekitarnya dan orang-orang di sekitarnya. Ini dapat meningkatkan kehadiran mental dan fisik mereka di kelas.
2. Koneksi Sosial
Melihat teman di sekelilingnya dapat menciptakan rasa koneksi sosial di antara murid. Ini dapat membantu menciptakan atmosfer yang positif dan mendukung di kelas.
3. Pengalihan Perhatian
Aktivitas ini dapat digunakan sebagai teknik pengalihan perhatian yang sederhana. Ini membantu murid untuk sejenak mengalihkan fokus mereka dari aktivitas sebelumnya ke momen sekarang.
4. Relaksasi dan Ketenangan
Melakukan gerakan sederhana seperti menengok ke sekitar dapat menjadi cara yang efektif untuk merilekskan tubuh dan pikiran. Ini dapat menciptakan momen ketenangan di tengah kegiatan yang padat dan sibuk.
5. Peningkatan Konsentrasi
Aktivitas ini dapat membantu murid untuk lebih fokus dan konsentrasi setelah momen singkat ketenangan. Ini bisa menjadi pembuka yang baik sebelum memulai aktivitas belajar yang lebih intens.
Selain kegiatan di atas, saya juga melakukan aktivitas refleksi di akhir pembelajaran dengan meminta murid untuk merefleksikan pelajaran atau pengalaman belajar dalam satu atau dua kalimat. Beberapa pertanyaan yang diajukan antara lain:
Bagian mana yang menurutmu paling menarik atau paling sulit dari pelajaran ini? Mengapa?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?
Dengan melibatkan murid dalam refleksi seperti ini, guru dapat memberikan kesempatan bagi murid untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, seperti kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Refleksi juga dapat meningkatkan kapasitas murid untuk mengelola emosi, bekerja sama dengan orang lain, dan meningkatkan hasil akademik mereka.
Dari kegiatan mindfulness seperti menengok teman di sebelah kiri, kanan, depan, dan belakang, saya merasa tenang dan senang karena melalui aktivitas ini saya dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan kesadaran sosial di antara guru dan murid. Selain itu, saya merasakan peningkatan kesadaran terhadap lingkungan sekitar, termasuk perasaan murid dan dinamika kelas. Hal ini dapat membantu saya dalam mengelola kelas secara lebih efektif.
Selanjutnya, melalui aktivitas refeleksi di akhir pembelajaran, saya merasa puas dan bangga karena murid-murid dapat menunjukkan pemahaman yang baik terhadap materi dan menunjukkan niat untuk memperbaiki hasil belajar mereka. Tanggapan murid terhadap pertanyaan-pertanyaan refleksi memberikan gambaran tentang sejauh mana mereka terlibat dalam pembelajaran, dan ini membuat saya merasa senang dan semakin terinspirasi dalam menciptakan lingkungan kelas yang mendukung pertumbuhan dan pembelajaran yang lebih positif.
Setelah menerapkan atau mengimplementasikan pembelajaran sosial dan emosional di kelas, saya memperoleh beberapa pembelajaran dan manfaat, di antaranya yaitu:
Pembelajaran sosial dan emosional dapat membantu membuka jendela ke dunia emosional murid, memungkinkan guru mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kebutuhan, minat, dan kepribadian murid.
Melalui pembelajaran sosial dan emosional, guru dapat membangun hubungan yang lebih erat dengan murid.
Guru dapat mengembangkan keterampilan manajemen kelas yang lebih baik dengan memahami dan merespons berbagai emosi dan perilaku murid.
Murid mungkin menjadi lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran. Mereka dapat merasa lebih nyaman untuk berbagi pemikiran, ide, dan perasaan mereka.
Lingkungan kelas yang positif dan dukungan sosial dapat berdampak positif pada aspek akademik murid. Murid yang merasa aman dan didukung cenderung lebih baik dalam belajar.
Saya akan terus berusaha untuk lebih konsisten dalam mengimplementasikan pembelajaran sosial dan emosional berbasis kesadaran penuh (mindfulness) melalui berbagai strategi seperti pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktik mengajar dan kurikulum akadamik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, serta penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah. Saya akan berusaha untuk selalu berbagi praktik baik tentang pengetahuan dan keterampilan yang saya peroleh selama mengikuti program Pendidikan Guru Penggerak kepada seluruh komunitas sekolah dan rekan sejawat di luar instansi sehingga dampak atau manfaat yang diberikan bisa dirasakan lebih luas lagi.